Saturday, June 23, 2012

Perayaan Peh Cun Dan Festival Perahu Naga 2012




Perayaan Peh Cun 2012, di Yogyakarta yang berlangsung Jum’at (22/6) dan Sabtu (23/6) di Parangtritis Baru, dimeriahkan dengan munculnya Dewa Keadilan (Kwan Kong, Kwan Seng Tee Koen) dari Klentheng Poncowinatan, Kranggan dan Dewi Welas Asih (Kwan Im) dari Klentheng Gondomanan Yogyakarta, serta Dewa Keadilan (Namo Cia Lan Phu Sa) khusus datang dari Klentheng Kwan Sing Bio, Semarang, dalam upacara Jut Bio.



Perayaan diawali dengan Ritual Malam Peh Cun dengan melepas 100 Balon Harapan (Lampion Berlampu) pada Jum’at petang mulai pukul 18 WIB, kemudian pergelaran fragmen tari sejarah Peh Cun oleh Didik Nini Thowok, permainan kesenian tradisional Gejog Lesung, Kethek Ogleng dan Naga Barongsai pemenang lomba tahun lalu.

Pada hari Sabtu mulai pukul 10 pagi bertempat di Parangtritis Baru, Mancingan, acara dimulai dengan kemunculan musik tradisional China, dilanjutkan dengan Jathilan, Naga Barongsai dan Upacara ritual Jut Bio berupa kirab para Dewa tersebut diatas tandu spesial, yang ditandu puluhan pemuda-pemuda berbadan kekar mengingat tandu pengusung para Dewa yang terbuat dari kayu pilihan sangat berat dan saat berjalan harus senantiasa bergoyang.

Menurut Aryanto Tirtowinoto selaku Ketua Pelaksana Peh Cun 2012 di Yogyakarta, kirab Jut-Bio diharapkan membuka harapan baru kepada masyarakat yang berada di lintasan rute kirab. Mengingat banyak ajaran-ajaran Dewi Kwan Im yang bisa berwujud dalam 33 rupa semisal Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri dan Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera. Beberapa ajaran Kwan Im antara lain, Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain, Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain serta Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.

Kemudian ritual Lomba Mendirikan Telur terbuka untuk masyarakat luas karena menurut penanggalan China, fenomena alam matahari, bulan dan bumi berada pada lintasan satu garis lurus sehingga di asumsikan mudah untuk membuat telur berdiri posisinya.

Berbeda dengan perayaan Peh Cun sebelumnya untuk kali ini Festival Perahu Naga dijadwalkan diakhir perayaan yakni pada hari Minggu (24/6) mulai pukul 9 pagi di Bendung Tegal, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Bantul.

Wakil Ketua Pengurus PODSI DIY (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) Sumantoyo menjelaskan, peserta Festival Perahu Naga dibatasai hanya 20 klub, setiap klubnya berisi 12 orang terdiri dari 10 pendayung, satu penabuh drum penyemangat dan satu pemberi aba-aba, mengingat keterbatasan waktu penyelenggaraannya yang hanya sehari, dengan lintasan sepanjang 700 meter di Sungai Opak pada bendungan tersebut.

Peserta berasal dari Purworejo, Ngawi, Kebumen, Magelang, Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta, memperebutkan total hadiah sebesar 24 juta rupiah. Festival Perahu Naga di Bendung Tegal tersebut juga dimeriahkan dengan tampilan Banana Boat, Sepeda Ampibi dan kesenian tradisional.

Untuk menuju ke lokasi Bendung Tegal tersebut, salah satu alternatif lewat Jl. Parangtritis ke Selatan hingga traffic light Patalan belok ke kiri atau Ke Timur yang telah ditandai dengan umbul-umbul dan spanduk event tersebut.

Sumber berita : http://rrijogja.co.id

No comments:

Post a Comment