Sunday, June 10, 2012

Terumbu Karang di NTT Terus Terancam

Dok. Dinas Perikanan NTT
Potensi Kelautan NTT

KUPANG-Ekosistem terumbu karang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) terus terancam akibat aktivitas manusia yang merusak karang dengan melakukan penangkapan ikan menggunakan bom dan potasium. 

"Hingga akhir 2011, terumbu karang di perairan laut NTT yang rusak serius mencapai 23,5% dan yang kondisinya rusak sedang sebanyak 58,8%," kata Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Nusa Tenggara Timur Andreas Jehalu, Minggu (10/6).


Artinya kata Jehalu, saat ini terumbu karang di NTT yang kondisinya masih baik hanya sekitar 17,6% saja. 

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perayaan "Coral Triangle Day" atau Hari Segitiga Terumbu Karang untuk kali pertama pada 9 Juni 2012 di beberapa lokasi dalam area Coral Triangle.     

Jehalu yang juga asisten administrasi pembangunan Setda NTT itu, mengatakan, keragaman terumbu karang di NTT cukup banyak dan potensinya hampir merata di semua perairan wilayah ini. 

Tapi kata mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) NTT itu mengatakan saat ini ekosistem ini terancam dan kebanyakan rusak karena ulah manusia atau oknum tidak bertanggungjawab dalam mencari hasil laut. 

Dia menyebut di tingkat dunia, terumbu karang juga makin terancam, dan sebagian besar disebabkan kegiatan manusia. 

"Terancamnya terumbu karang ini dianggap sebagai akibat perubahan iklim dan bukan hanya akibat aktivitas manusia yang mengancam dan merusak organisme laut," katanya. 

Ia menyebut dewasa ini, sekitar 75% terumbu karang dunia terancam baik oleh kondisi-kondisi setempat maupun dunia. 

Dia mengatakan bahwa ancaman terumbu karang akan terus berlanjut, kecuali ada upaya dilakukan untuk menyelamatkannya. 

"Jika gejala itu terus berlangsung, maka proyeksi pada 20 tahun dari sekarang separuh dari terumbu karang dunia akan terkena panas dan menyebabkan pemutihan yang parah,"katanya. 

Sehingga menurut dia, dalam waktu 50 tahun persentase itu akan naik menjadi lebih dari 95%. 

"Diperkirakan paling sedikit seperempat atau paling banyak sepertiga dari semua spesies yang hidup di laut terkait dengan terumbu karang," katanya. 

"Hal itu membuat terumbu karang sebagai jenis hewan yang paling terancam punah di dunia, bahkan lebih terancam punah dibanding katak," ujarnya. 

Ia mengatakan saat ini jutaan spesies laut tergantung pada terumbu karang. Terumbu karang sebagai sumber makanan yang sangat penting bagi jutaan orang di seluruh dunia.     

Terumbu karang juga katanya melindungi tepi pantai dari badai dan banjir. Terumbu juga menjadi sumber pendapatan di banyak negara.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment