Tuesday, October 23, 2012

Sejumlah Monumen Bersejarah di Ambon Terabaikan

Patung Selamat Datang di kota Ambon
Ambon - Sejumlah monumen bersejarah di Kota Ambon terabaikan lantaran tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun masyarakat setempat.

Monumen-monumen bersejarah yang terabaikan tersebut masing-masing, monumen pahlawan nasional Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) di Lapangan Merdeka, Monumen Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu di Karang Panjang, Monumen tokoh Penginjil Fransiscus Xaverius di depan Gereja Kathedral, Monumen pahlawan Kemerdekaan Letana Kolonel Slamet Riyadi di depan gerbang Benteng Victoria, Tugu Selamat Datang memasuki pusat Kota Ambon di Tantui, Tugu Trikora (pembebasan Irian Jaya dari penjajah Belanda), Tugu Dolan (Pahlawan tentara Australia melawan militer Jepang dalam perang dunia II) yang terletak di perbatasan Batu Gantung-Kudamati), Tugu Pahlawan Kemerdekaan Wim Reawaru yang gugur saat pemberantasan RMS yang terletak di Batu Capeu Amahusu, Tugu Peringatan Pertempuran Batalyon TNI melawan RMS dalam pembebasan Kota Ambon di Batu Merah, Tugu Pahlawan Kapahaha di Tantui, Makam Pahlawan Tentara Sekutu (Australia war cemetery) pada perang dunia II di Tantui, Tugu Peringatan Tokoh Ilmu Pengetahuan dan Sejarah Maluku, George Evahardus Rumphius di pekarangan persekelohan Katholik di Jalan Pattimura, dan Makam Pendeta Yoseph Kham Rasul Maluku di Belakang Soya.

“Dari hasil peninjauan kami, monumen-monumen ini terabaikan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Beberapa dianataranya tidak terurus kelestariannya oleh instansi terkait yang bertanggung jawab dan perusakan oleh tangan-tangan warga masyarakat yang usil maupun karena kondisi cuaca,” ungkap Prof. J. Patikaihatu dalam releasenya yang diterima redaksi Siwalima, Senin, (22/10).
Selain itu, kata dia, minimnya perhatian dari warga setempat terhadap aset bangsa tersebut juga menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini juga dikarenakan warga kota minim pengetahuan tentang sejarah monumen-monumen ini.
Untuk itu, perlu ada suatu inventarisasi dan pengkajian yang harus diadakan dan hasilnya dalam bentuk penulisan sebuah buku informasi sebab hal ini sangat penting dalam hubungan dengan sumber daya pariwisata Kota Ambon.
“Kota Ambon adalah kota bersejarah yang dibangun sekitar tahun 1575 dan embrionya adalah Benteng Kota Laha, Benteng pertahanan orang-orang Portugis yang dibangun di dataran Honipopu petuanan Negeri Soya ini dinamai “Nosa Senhora de Anunciade,” katanya.
Ditambahkan, benteng tersebut dalam perkembangan sejarah kemudian menjadi sebuah kota dan dikenal sebagai ‘cidado de Amboyno’ yang mana Kota Ambon ini nantinya menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan, dan budaya.
Dijelaskan, saat ini Kota Ambon telah berumur sekitar empat setengah abad ini telah melalui suatu periode sejarah yang panjang, yaitu; masa Portugis, masa VOC (Belanda), masa pendudukan Inggris, masa pemerintahan Belanda, masa pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan Indonesia sekarang ini.(S-36)

No comments:

Post a Comment