Monday, August 20, 2012

30% Terumbu Karang Pulau Tikus Rusak

Ilustrasi
BENGKULU-Sekitar 30% terumbu karang di Pulau Tikus, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu mengalami kerusakan akibat aktivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara. Hal itu dikatakan Ketua Umum Rafflesia Bengkulu Diving Club (RBDC) Devi Florini, Senin (20/8). 


Ia menjelaskan, fakta tersebut ditemukan berdasarkan pengamatan langsung di lokasi saat 18 anggota RBDC dan wisatawan melakukan kegiatan penyelaman dan mengibarkan bendera merah putih di bawah laut Pulau Tikus pada kedalaman dua sampai lima meter saat 17 Agustus 2012 untuk memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-67. 

"Dari 30% terumbu karang yang mengalami kerusakan, 95% di antaranya sudah tergolong mati sehingga sangat mengganggu ekosistem laut di sekitar Pulau Tikus," katanya. 

Terumbu karang mati karena banyaknya batu bara yang jatuh dan menimbun terumbu karang saat batu bara dipindahkan dari kapal tongkang ke kapal untuk ekspor. Akibatnya terumbu karang pun tak bisa berkembang dan akhirnya mati. 

Selain banyak terumbu karang yang mati, luas Pulau Tikus juga terus berkurang. Beberapa tahun lalu, luas Pulau Tikus mencapai 3 hektare lebih, lalu pada 2010 menjadi 1 hektare dan kini luasnya kurang dari 1 hektare. 

"Kami berharap Pemerintah Provinsi Bengkulu segera melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan terumbu karang dan Pulau Tikus agar keberadaannya tidak terancam rusak dan tenggelam," tegasnya. (Ant/OL-12)

No comments:

Post a Comment