Wednesday, August 8, 2012

Ragam Budaya Papua Pengikat Budaya Bangsa

Tari Perang, tarian khas Papua
JAKARTA- Keberagaman budaya, suku, dan bahasa harus tetap dijaga untuk mempertahankan bangsa Indonesia. Budaya Papua dinilai sebagai salah satu akar budaya yang sangat penting. 


"Ada 257 bahasa di Papua. Ada 1,5 juta penduduk asli Papua. Ini berarti ada 257 budaya yang berbeda untuk menunjang budaya bangsa," ujar Manteri Lingkungan Hidup RI Balthazar Kambuaya di sela-sela pembukaan Pekan Ragam Budaya Papua: Orang Kamoro, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Selasa (31/7). 

Lewat keberagaman budaya, katanya, Papua memiliki sumbangsi dalam menunjang keberanekaragaman budaya nasional. Sayangnya, kesejahteraan masyarakat Papua belum begitu baik. 

"Papua masih bisa berbenah diri untuk menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Kamoro perlu diekspos. Saya berharap budaya ini tak sekadar menjadi kebanggaan, namun bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat di Papua." 

Balthazar berharap pekan ragam budaya Papua tersebut dapat menjadikan momen untuk menggaet wisatawan untuk melihat lebih jauh keragaman budaya yang ada di Papua. 

"Ini sebagai kegiatan budaya yang baik. Ini dapat membuka mata semua pihak," tandas mantan rektor Universitas Cendrawasih, Papua, itu. 

Hadir dalam acara tersebut, di antaranya Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Meutia Hatta, Direktur Eksekutif Papua Center FISIP Universitas Indonesia Bambang Shergi Laksmono, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto 

Meutia menilai, pameran yang akan berlangsung pada 31 Juli hingga 5 Agustus tersebut tak sekadar menyajikan benda-benda budaya namun ada proses dan pendekatan ilmiah untuk memahami apa yang ada. 

"Bila ingin membangun bangsa harus membangun rakyat. Bangsa Indonesia harus diangkat untuk menuju pembangunan," jelasnya. 

Namun, pembangunan yang baik harus bertitik tolak pada akar budaya. 

"Saya belum pernah ke Kamoro, namun saya kira sama dengan daerah Papua lain yang saya datangi. Pendidikan yang berasas pada budaya bangsa harus terus diperhatikan," jelas putri Bung Hatta itu. 

Meutia mengaku perlu dukungan lebih untuk terus membangun Papua karena daerah tersebut adalah bagian dari Tanah Air. Membangun Papua adalah membangun bangsa. 

"Meski saya tak lahir di Papua, namun saya mencintai Papua. Nilai-nilai budaya Kamoro akan mempererat budaya bangsa. Saya pikir perlunya penelitian lebih lanjut tentang budaya di Papua," tukasnya. 

Di tempat yang sama, Bambang mengatakan lewat kegiatan budaya dapat dijadikan sebagai pemersatu bangsa. "Papua harus dibawah ke gerbong utama di Asia," pungkasnya. (Iwa/OL-3)

No comments:

Post a Comment