Wednesday, August 29, 2012

Populasi Burung di Tanimbar Menurun Akibat Penebangan Hutan

SAUMLAKI (MTB) -  Tingkat populasi berbagai jenis burung langka yang dilindungi di pulau Yamdena –Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) belakangan ini mulai menurun. Penurunan ini disebabkan habitat satwa yang dilindungi tersebut mulai dirusak dengan adanya penebangan hutan yang tak terkendali di wilayah ini.

Wisatawan pecinta burung asal Inggris, Frank, Patricia dan Tom Gullick mengakui di pulau Yamdena terdapat berbagai jenis burung dan beberapa di antaranya termasuk burung endemik yang tidak terdapat di tempat lain, seperti kakak tua tanimbar (Cacatua goffiniana), burung hantu putih (family Tytonidae), nuri merah Tanimbar kecil (Eos reticulata) dan beberapa jenis lainnya.

Sayangnya populasi burung ini dinilai mulai menurun seiring adanya pembukaan lahan hutan yang tak terkontrol di kabupaten yang sudah dimekarkan satu dekade lebih ini. 

“Perusakan lahan hutan ini menjadikan habitat jenis burung langka ini menjadi terusik,” kata wisatawan asal Inggris tersebut di bandar Udara Olilit Saumlaki akhir pekan kemarin ketika hendak melanjutkan perjalanannya ke Kota Tual.

Mereka mengatakan, sesuai data, sebelumnya Pulau Yamdena merupakan salah satu wilayah populasi yang bagus bagi perkembangan berbagai jenis burung, akan tetapi tingkat populasi burung tersebut saat ini mulai menurun dan sulit ditemukan. Ini terbukti ketika dilakukan pengamatan selama beberapa hari di hutan Yamdena.

“Yah, kita kesal juga dengan pemandangan ini, namun kita masih bisa senang sebab beberapa burung endemik pulau Yamdena bisa kita temukan,” ujar Tom Gullik yang saat ini dinobatkan menjadi penemu jenis burung terbanyak dalam organisasi pecinta burung sedunia dengan rangking tertinggi menemukan 9000 jenis burung, dimana burung yang ke-9000 ditemukannya di pulau Yamdena – bernama burung “Wallace’s Fruit – Dove.” 

Sebagaimana diketahui, di Pulau Yamdena terdapat 10 jenis burung endemik yang tidak ada di tempat lain di dunia, antara lain, Kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana), Nuri Tanimbar (Eos reticulata), Perling Tanimbar (Aplonis crassa), Ceret Tanimbar (Cettia carolinae), Sikatan perut emas (Microeca hemixantha), Kipasan Tanimbar (Rhipidura ophistherythra), Anis Tanimbar (Zoothera schistacea), Gosong Tanimbar (Megapodius tenimberensis), dan Anis Larat (Zoothera machiki) serta burung hantu putih (family Tytonidae).. 

Di lain pihak, saat didampingi Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Maluku, Ceisar Riupassa, pria tua yang masih terlihat energik ini menghimbau kepada warga MTB untuk tetap menjaga kelestarian hutan di pulau Yamdena dan sebaliknya tidak merusakkannya untuk kepentingan yang tidak jelas sebab dampaknya sangat berpengaruh di kemudian hari. (OT)

No comments:

Post a Comment